15 Mei 2009
Amin Rais Kecewa dengan SBY
Menurut Amien, penunjukan Boediono, sosok dari luar partai politik, bisa membahayakan posisi pemerintahan SBY di Parlemen. Amien memprediksi gelombang penolakan terhadap Boediono akan terus bermunculan dalam beberapa hari ke depan.
Meski begitu, PAN masih akan menunggu pengumuman secara resmi penunjukan Boediono sebagai cawapres. PAN berharap SBY mengubah rencananya. Namun jika SBY tetap memilih Boediono, PAN bisa menempuh opsi keluar dari koalisi bersama Demokrat. Rencananya SBY mengumumkan nama cawapres pendampingnya pada 15 Mei nanti [baca: Hampir Pasti SBY Pilih Boediono].
Menyikapi rencana penujukan Boediono, para pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tadi malam juga menggelar rapat internal di Jakarta. Kendati nama Boediono belum diumumkan secara resmi, PKS menilai pilihan SBY tak sesuai dengan masukan partai yang menghendaki kombinasi capres-cawapres dari kalangan nasionalis-religius.
Presiden PKS Tifatul Sembiring kembali menyayangkan buruknya komunikasi politik Demokrat terkait rencana penunjukan Boediono. Tifatul mengaku hanya menerima pesan melalui pesan singkat (SMS) dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang membenarkan pilihannya kepada Boediono. Meski kecewa, PKS belum menentukan sikap tetap tidaknya berkoalisi bersama Demokrat.
Berbeda dengan PKS dan PAN. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) justru mendukung pilihan SBY menunjuk Boediono sebagai cawapres pada pilpres 2009. Keputusan mendukung duet SBY-Boediono diambil PKB setelah disetujui 23 DPW dalam rapat konsultasi hari ini.
PKB menilai Boediono dianggap memenuhi kriteria sesuai yang diinginkan SBY. Terlebih sebagai teknokrat Boediono bisa mendinginkan peserta koalisi yang kebanyakan dari unsur parpol. Terkait dengan itu PKB juga mengajak parpol peserta koalisi, seperti PKS, PPP, dan PAN bersama-sama mendukung pasangan SBY-Boediono.
Keputusan tersebut tidak dipermasalahkan akan melanggar mandat rapat pimpinan nasional yang menginginkan Muhaimin Iskandar jadi cawapres sebagai bagian dari koalisi besar.
14 Mei 2009
Perpolitikan Di Indonesia, Everything Can Happen
Pasca pertemuan PDIP-PD, situasi politik kian memanas. Apalagi Boediono yang santer diberitakan akan mendampingi SBY semakin mempersulit teka-teki perpolitikan. PKS, PAN, dan PPP yang merasa dipandang sebelah mata akhirnya angkat bicara. Malah mereka mengancam pecah 'kongsi' dari PD.
Menurut saya ada beberapa target dari skenario ini,
- SBY-Boediono dimaksudkan untuk menarik pemilih nasionalis, walaupun alasan pengurus PD karena unsur netralitas. Tapi toh, ini dibantah oleh 'kawan koalisi' PD
- SBY ingin tetap mendapatkan dukungan internasional dengan menggandeng tokoh nonreligius
- PDIP ingin merusak hubungan PD dengan partai medio dengan membuka jalan diskusi bagi PD
- Isu ini sengaja dibesarkan untuk menenggelamkan JK-Win, dengan harapan media akan fokus pada konflik ini.
11 Mei 2009
Sejarah PEMILU 2009
Setelah Presiden Soeharto dilengserkan dari kekuasaannya pada tanggal 21 Mei 1998 jabatan presiden digantikan oleh Wakil Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie. Atas desakan publik, Pemilu yang baru atau dipercepat segera dilaksanakan, sehingga hasil-hasil Pemilu 1997 segera diganti. Kemudian ternyata bahwa Pemilu dilaksanakan pada 7 Juni 1999, atau 13 bulan masa kekuasaan Habibie. Pada saat itu untuk sebagian alasan diadakannya Pemilu adalah untuk memperoleh pengakuan atau kepercayaan dari publik, termasuk dunia internasional, karena pemerintahan dan lembaga-lembaga lain yang merupakan produk Pemilu 1997 sudah dianggap tidak dipercaya. Hal ini kemudian dilanjutkan dengan penyelenggaraan Sidang Umum MPR untuk memilih presiden dan wakil presiden yang baru.
Ini berarti bahwa dengan pemilu dipercepat, yang terjadi bukan hanya bakal digantinya keanggotaan DPR dan MPR sebelum selesai masa kerjanya, tetapi Presiden Habibie sendiri memangkas masa jabatannya yang seharusnya berlangsung sampai tahun 2003, suatu kebijakan dari seorang presiden yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebelum menyelenggarakan Pemilu yang dipercepat itu, pemerintah mengajukan RUU tentang Partai Politik, RUU tentang Pemilu dan RUU tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD. Ketiga draft UU ini disiapkan oleh sebuah tim Depdagri, yang disebut Tim 7, yang diketuai oleh Prof. Dr. M. Ryaas Rasyid (Rektor IIP Depdagri, Jakarta).
Setelah RUU disetujui DPR dan disahkan menjadi UU, presiden membentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang anggota-anggotanya adalah wakil dari partai politik dan wakil dari pemerintah. Satu hal yang secara sangat menonjol membedakan Pemilu 1999 dengan Pemilu-pemilu sebelumnya sejak 1971 adalah Pemilu 1999 ini diikuti oleh banyak sekali peserta. Ini dimungkinkan karena adanya kebebasan untuk mendirikan partai politik. Peserta Pemilu kali ini adalah 48 partai. Ini sudah jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah partai yang ada dan terdaftar di Departemen Kehakiman dan HAM, yakni 141 partai.
Dalam sejarah Indonesia tercatat, bahwa setelah pemerintahan Perdana Menteri Burhanuddin Harahap, pemerintahan Reformasi inilah yang mampu menyelenggarakan pemilu lebih cepat setelah proses alih kekuasaan. Burhanuddin Harahap berhasil menyelenggarakan pemilu hanya sebulan setelah menjadi Perdana Menteri menggantikan Ali Sastroamidjojo, meski persiapan-persiapannya sudah dijalankan juga oleh pemerintahan sebelum-nya. Habibie menyelenggarakan pemilu setelah 13 bulan sejak ia naik ke kekuasaan, meski persoalan yang dihadapi Indonesia bukan hanya krisis politik, tetapi yang lebih parah adalah krisis ekonomi, sosial dan penegakan hukum serta tekanan internasional.
Hasil Pemilu 1999
Meskipun masa persiapannya tergolong singkat, pelaksanaan pemungutan suara pada Pemilu 1999 ini bisa dilakukan sesuai jadwal, yakni tanggal 7 Juni 1999. Tidak seperti yang diprediksikan dan dikhawatirkan banyak pihak sebelumnya, ternyata Pemilu 1999 bisa terlaksana dengan damai, tanpa ada kekacauan yang berarti. Hanya di beberapa Daerah Tingkat II di Sumatera Utara yang pelaksanaan pemungutan suaranya terpaksa diundur suara satu pekan. Itu pun karena adanya keterlambatan atas datangnya perlengkapan pemungutan suara.
Tetapi tidak seperti pada pemungutan suara yang berjalan lancar, tahap penghitungan suara dan pembagian kursi pada Pemilu kali ini sempat menghadapi hambatan. Pada tahap penghitungan suara, 27 partai politik menolak menandatangani berita acara perhitungan suara dengan dalih Pemilu belum jurdil (jujur dan adil). Sikap penolakan tersebut ditunjukkan dalam sebuah rapat pleno KPU. Ke-27 partai tersebut adalah sebagai berikut:
Partai yang Tidak Menandatangani Hasil Pemilu 1999.
Nomor | Nama Partai |
1. | Partai Keadilan |
2. | PNU |
3. | PBI |
4. | PDI |
5. | Masyumi |
6. | PNI Supeni |
7. | Krisna |
8. | Partai KAMI |
9. | PKD |
10. | PAY |
11. | Partai MKGR |
12. | PIB |
13. | Partai SUNI |
14. | PNBI |
15. | PUDI |
16. | PBN |
17. | PKM |
18. | PND |
19 | PADI |
20. | PRD |
21. | PPI |
22. | PID |
23. | Murba |
24. | SPSI |
25. | PUMI |
26 | PSP |
27. | PARI |
Karena ada penolakan, dokumen rapat KPU kemudian diserahkan pimpinan KPU kepada presiden. Oleh presiden hasil rapat dari KPU tersebut kemudian diserahkan kepada Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu). Panwaslu diberi tugas untuk meneliti keberatan-keberatan yang diajukan wakil-wakil partai di KPU yang berkeberatan tadi. Hasilnya, Panwaslu memberikan rekomen-dasi bahwa pemilu sudah sah. Lagipula mayoritas partai tidak menyertakan data tertulis menyangkut keberatan-keberatannya. Presiden kemudian juga menyatakan bahwa hasil pemilu sah. Hasil final pemilu baru diketahui masyararakat tanggal 26 Juli 1999.
Setelah disahkan oleh presiden, PPI (Panitia Pemilihan Indonesia) langsung melakukan pembagian kursi. Pada tahap ini juga muncul masalah. Rapat pembagian kursi di PPI berjalan alot. Hasil pembagian kursi yang ditetapkan Kelompok Kerja PPI, khususnya pembagian kursi sisa, ditolak oleh kelompok partai Islam yang melakukan stembus accoord. Hasil Kelompok Kerja PPI menunjukkan, partai Islam yang melakukan stembus accoord hanya mendapatkan 40 kursi. Sementara Kelompok stembus accoord 8 partai Islam menyatakan bahwa mereka berhak atas 53 dari 120 kursi sisa.
Perbedaan pendapat di PPI tersebut akhirnya diserahkan kepada KPU. Di KPU perbedaan pendapat itu akhirnya diselesaikan melalui voting dengan dua opsi. Opsi pertama, pembagian kursi sisa dihitung dengan memperhatikan suara stembus accoord, sedangkan opsi kedua pembagian tanpa stembus accoord. Hanya 12 suara yang mendukung opsi pertama, sedangkan yang mendukung opsi kedua 43 suara. Lebih dari 8 partai walk out. Ini berarti bahwa pembagian kursi dilakukan tanpa memperhitungkan lagi stembus accoord.
Berbekal keputusan KPU tersebut, PPI akhirnya dapat melakukan pembagian kursi hasil pemilu pada tanggal 1 September 1999. Hasil pembagian kursi itu menunjukkan, lima partai besar memborong 417 kursi DPR atau 90,26 persen dari 462 kursi yang diperebutkan.
Sebagai pemenangnya adalah PDI-P yang meraih 35.689.073 suara atau 33,74 persen dengan perolehan 153 kursi. Golkar memperoleh 23.741.758 suara atau 22,44 persen sehingga mendapatkan 120 kursi atau kehilangan 205 kursi dibanding Pemilu 1997. PKB dengan 13.336.982 suara atau 12,61 persen, mendapatkan 51 kursi. PPP dengan 11.329.905 suara atau 10,71 persen, mendapatkan 58 kursi atau kehilangan 31 kursi dibanding Pemilu 1997. PAN meraih 7.528.956 suara atau 7,12 persen, mendapatkan 34 kursi. Di luar lima besar, partai lama yang masih ikut, yakni PDI merosot tajam dan hanya meraih 2 kursi dari pembagian kursi sisa, atau kehilangan 9 kursi dibanding Pemilu 1997. Selengkapnya hasil perhitungan pembagian kursi itu seperti terlihat dalam tabel di bawah.
No. | Nama Partai | Suara DPR | Kursi Tanpa SA | Kursi Dengan SA |
1. | PDIP | 35.689.073 | 153 | 154 |
2. | Golkar | 23.741.749 | 120 | 120 |
3. | PPP | 11.329.905 | 58 | 59 |
4. | PKB | 13.336.982 | 51 | 51 |
5. | PAN | 7.528.956 | 34 | 35 |
6. | PBB | 2.049.708 | 13 | 13 |
7. | Partai Keadilan | 1.436.565 | 7 | 6 |
8. | PKP | 1.065.686 | 4 | 6 |
9. | PNU | 679.179 | 5 | 3 |
10. | PDKB | 550.846 | 5 | 3 |
11. | PBI | 364.291 | 1 | 3 |
12. | PDI | 345.720 | 2 | 2 |
13. | PP | 655.052 | 1 | 1 |
14. | PDR | 427.854 | 1 | 1 |
15. | PSII | 375.920 | 1 | 1 |
16. | PNI Front Marhaenis | 365.176 | 1 | 1 |
17. | PNI Massa Marhaen | 345.629 | 1 | 1 |
18. | IPKI | 328.654 | 1 | 1 |
19. | PKU | 300.064 | 1 | 1 |
20. | Masyumi | 456.718 | 1 | - |
21. | PKD | 216.675 | 1 | - |
22. | PNI Supeni | 377.137 | - | - |
23 | Krisna | 369.719 | - | - |
24. | Partai KAMI | 289.489 | - | - |
25. | PUI | 269.309 | - | - |
26. | PAY | 213.979 | - | - |
27. | Partai Republik | 328.564 | - | - |
28. | Partai MKGR | 204.204 | - | - |
29. | PIB | 192.712 | - | - |
30. | Partai SUNI | 180.167 | - | - |
31. | PCD | 168.087 | - | - |
32. | PSII 1905 | 152.820 | - | - |
33. | Masyumi Baru | 152.589 | - | - |
34. | PNBI | 149.136 | - | - |
35. | PUDI | 140.980 | - | - |
36. | PBN | 140.980 | - | - |
37. | PKM | 104.385 | - | - |
38. | PND | 96.984 | - | - |
39. | PADI | 85.838 | - | - |
40. | PRD | 78.730 | - | - |
41. | PPI | 63.934 | - | - |
42. | PID | 62.901 | - | - |
43. | Murba | 62.006 | - | - |
44. | SPSI | 61.105 | - | - |
45. | PUMI | 49.839 | - | - |
46 | PSP | 49.807 | - | - |
47. | PARI | 54.790 | - | - |
48. | PILAR | 40.517 | - | - |
Jumlah | 105.786.661 | 462 | 462 |
Catatan:
- Jumlah suara partai yang tidak menghasilkan kursi mencapai 9.700.658. atau 9,17 persen dari suara yang sah.
- Apabila pembagian kursi dilakukan dengan sistem kombinasi jumlah partai yang mendapatkan kursi mencapai 37 partai dengan jumlah suara partai yang tidak menghasilkan kursi hanya 706.447 atau 0,67 persen dari suara sah.
Cara pembagian kursi hasil pemilihan kali ini tetap memakai sistem proporsional dengan mengikuti varian Roget. Dalam sistem ini sebuah partai memperoleh kursi seimbang dengan suara yang diperolehnya di daerah pemilihan, termasuk perolehan kursi berdasarkan the largest remainder.
Tetapi cara penetapan calon terpilih berbeda dengan Pemilu sebelumnya, yakni dengan menentukan ranking perolehan suara suatu partai di daerah pemilihan. Apabila sejak Pemilu 1977 calon nomor urut pertama dalam daftar calon partai otomatis terpilih apabila partai itu mendapatkan kursi, maka kini calon terpillih ditetapkan berdasarkan suara terbesar atau terba-nyak dari daerah di mana seseorang dicalonkan. Dengan demikian seseorang calon, sebut saja si A, meski berada di urutan terbawah dari daftar calon, kalau dari daerahnya partai mendapatkan suara terbesar, maka dialah yang terpilih. Untuk cara penetapan calon terpilih berdasarkan perolehan suara di Daerah Tingkat II ini sama dengan cara yang dipergunakan pada Pemilu 1971.
Sumber: kpu.go.id
Kemana Suara Anda???
Bahwasanya kita akan berhasil jika tantangan yang datang setara dengan pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya, tidak akan didapatkan keberhasilan jika tantangan yang dihadapi tidak setara dengan pengetahuan yang dimiliki. Tentunya, Alfa Edison tidak akan mampu menyalakan lampunya jika pengetahuan yang dimilikinya sama ketika lampunya tidak menyala. Begitula seharusnya kita menjawab tantangan yang ada di dunia ini. Perubahan adalah keniscayaan. Status quo tidak akan menyelesaikan tantangan baru. Pada akhirnya, semua akan kembali ke diri kita, mau berubah atau tidak. Karena bagaimanapun hidup adalah pilihan.
Lanjut,menggelitik ketika saya bertanya pada teman. sudahkah kamu menemukan suaramu???
Pertanyaan yang sama, sudahkah anda menemukan suara anda? dimana posisi pikiran anda saat ini? sudahkah anda menemukan siapa diri anda sebenarnya? ataukah anda hanya korban lingkungan, sehingga apa yang terlihat di diri anda sekarang hanyalah representasi dari lingkungan dimana anda bergaul? Saatnya anda harus merenung. Coba Kembali anda memikirkan apakah anda benar-benar telah menjadi diri anda seutuhnya. Anda punya potensi yang besar. Semua orang punya potensi.
Tergantung bagaimana anda memunculkan apa yang menjadi potensi anda. Jangan sampai anda kehilangan Suara anda, jangan sampai lingkungan anda mewarnai anda, tapi andalah yang harus mewarnainya. Temukan jadi diri anda. Maka anda akan berubah menjadi lebih baik lagi....
Selamat Mencoba....
Suka Duka Blogger Amatiran
Setelah menjelajah disana sini, akhirnya ada kemajuan berarti yang aku dapatkan beberapa hari terakhir. lumayan cepat untuk seorang amatir hehe. Walaupun belum maksimal sih. Tapi aku akan terus berusaha bagaimana pun caranya supaya blogku ini bisa semenarik mungkin.
Lihat info di Internet sih katanya blog bisa menghasilkan duit. Terinspirasi dari orang-orang yang sudah menghasilkan duit dari internet, aku pun berusaha terus mencari tahu bagaimana caranya. Walaupun belum ada pengetahuan berarti, tapi intinya tetap berusaha hehe. siapa tahu aja nanti juga bisa menghasilkan duit melalui internet. Lumayan kan untuk biaya kuliah. Dasar blog amtiran...:D
8 Mei 2009
Dewi Fortuna menjauh. Once again, mimpi Chelsea harus terkubur
Stanford Bridge bergemuruh. Riuh fans memadati stadion kebanggaan the blues. Malam ini chelsea kedatangan tamu dari negeri seberang, spanyol. Barcelona, klub dari catalan datang bertandang di kandang chelsea menjalani leg kedua babak semifinal liga Champions Eropa. Dimana leg pertama dilakoni kedua tim di camp nou, markas kebesaran Barcelona. hasilnya adalah skor kacamata alias 0-0.
Malam ini adalah malam penentuan siapa yang akan mendampingi manchester united di Roma dalam laga final. Kemarin MU menumbangkan the gunners dengan skor telak. Memang perbedaan kelas memaksa Arsenal harus bertekuk lutut. Akan tetapi malam ini (kamis, 7 mei 2009) bertemu klub dengan kelas sama. sebuah pertandingan dengan prestise luar biasa.
Gol Essien di babak pertama melambungkan harapan Chelsea untuk terus berjuang meraih tiket Final ke Roma. Pertandingan berjalan alot, walaupun kebanyakan Bacelona menyerang Chelsea tapi dengan pertahanan yang luar biasa Pemain belakang chelsea bisa meredam Messi Dkk. Petaka hadir di injury Time. Gol Andreas Iniesta mengubur mimpi chelsea. Stanford Bridge bungkam, klub kesayangan harus terjatuh lagi. Kali ini di babak semifinal, tahun lalu di babak final. Gelar Champions untuk pertama kalinya harus terkubur dalam-dalam.
5 Mei 2009
Manfaat Mempunyai Usaha Eendiri
Manfaat merintis usaha
Apa sih keuntungan membuka usaha sendiri? Saya akan paparkan keuntungan apa saja yang bisa anda peroleh dengan membuka usaha sendiri.
1.Potensi penghasilan Unlimited (Tidak terbatas)
Dalam berwirausaha, pasti paling banyak orang yang tertarik. Semua orang ingin mendapatkan penghasilan lebih. Perlu diketahui bahwa, membuka usaha sangat jauh berbeda jika anda bekerja untuk orang lain. Misalnya anda sebagai karyawan, penghasilan anda adalah gaji anda serta tunjangan kalau ada. Dimana gaji anda sudah dipatok oleh bos anda si pemilik perusahaan. Tidak ada pilihan lain keculai menerima putusan si bos. Mungkin ada kenaikan gaji kalau anda amempunyai perestasi lebih, itu pun kalau bos anda setuju. Berapaun keuntungan perusahaan gaji anda tidak akan berubah. Bandingkan jika anda membuat usaha sendiri. Anda adalah bosnya, penghasilan anda ditentukan bagaimana kinerja anda. Sangat memungkinkan penghasilan anda tingi-tidak terbatas
2.Bebas berkretivitas
Jika membuka usaha sendiri akan terlihat sejauh mana kemampuan anda. Misalnya dalam menjual, bernegosiasi, dan lain sebagainya. Anda akan bebas menjalankan usaha dengan ide kreatif anda sendiri tanpa batasan yang mungkin anda temui jika anda bekerja untuk orang lain. Semangat kerja akan berlipat jika usaha yang dijalankan adalah usaha anda sendiri.
3.Pembentukan sikap mental mandiri
Maksud saya adalah, ketika anda dihadapkan pada masalah usaha yang anda rintis, maka anda sebagai bos tentunya harus membuat keputusan yang tepat. Pada situasi ini tidak ada orang yang dapat kita andalkan selain diri anda sendiri karena anda adalah bosnya. Hal seperti ini akan membentuk mental andfa menjadi mental dewasa dan mandiri. Ini sangat penting dalam berwirausaha.
4.Bebas mengatur waktu kerja
Dengan menjadi karyawan, anda sebenarnya telah bertransaksi dengan tempat anda bekerja, yaitu transaksi jual beli. Anda menjua waktu dan kemampuan anda kepada perusahaan dan imbalan yang anda dapat adalah gaji anda. Bandingkan dengan mempunyai usaha sendiri, anda adalah bos, tentunya anda bebas menentukan waktu kapan anda bekerja karena andalah pemegang kendali usaha anda. Andapun bebas mengatur ritme kerja anda.
5.kepuasan dan keberhasilan
banyak pengusaha sukses pada awalnya terdorong untuk membuka usaha karena kepuasan jika telah menghasilkan sesuatu. Yah, akan muncul rasa puas yang luar biasa apabila usaha yang kita rintis bisa amenghasilkan sesuatu. Tentunya ini menjadi motivasi tersendiri bagi pengusaha untuk terus berusaha menjadi yang terbaik.