27 Januari 2011

Catatan Kecilku

4 tahun 4 bulan. Semakin renta tubuh ini di kampus merah (UNHAS,red)
Saya semakin bingung, apa gerangan yang menahanku.
Apakah aku semakin tolol? Atau hanya semangatku yang kian melorot.
Mungkin saja, saya masih mencari jati diri di kampus ini. Mudah-mudahan itu bukan alasan atas ketidakmampuanku meraih gelar sarjana. Sebagian orang pasti berfikir, 4 tahun bukan waktu yang lama. Tapi itu tidak berlaku di keluargaku, 4 tahun dengan gelar sarjana adalah sebuah harga mati.

Hanya berharap semangat bisa dikobarkan kembali. Saya kadang berfikir, seandainya semangat saya masih sehebat 4 tahun lalu, saya pasti bisa melewati tantangan ini dengan mudah. Tidak semudah membalikkan telapak tangan, semuanya begitu sulit. Ada-ada saja rintangan yang mengalihkan perhatianku. Akhirnya semuanya buyar, target pun terabaikan begitu saja..
"terlalu manja kau ini, curhat di blog" seloroh teman saya di samping. ada benarnya, walaupun tak sepenuhnya benar. Ini bukan sekedar curhat, semacam refleksi fase kehidupan. Semoga akan ada titik cerah yang bisa diambil dari catatan kecil ini, setidaknya untuk saya pribadi. Saya hanya terus meyakinkan diri "selalu ada kesempatan untuk orang yang berusaha". Semoga saja...

Makassar, 27012011 08.00pm


Kumpulan Humor ala Gus Dur

Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memang fenomenal. Ia dikenal sebagai pribadi yang unik dan otentik. Otentisitasnya inilah yang membuat ia senantiasa dikenang. Semasa hidup, pernyataan Gus Dur seringkali nyeleneh dan kadang-kadang bikin telinga merah bagi yang merasa tersindir. Tapi faktanya, Gus Dur merupakan sosok yang dicintai. Saat wafat ditangisi banyak orang. Semua orang berebut mengucapkan selamat jalan. Insan-insan dari berbagai agama berlinangan airmata dan mendoakan perjalanannya ke alam yang baru. Saking populernya Gus Dur, bahkan ada pula yang memanfaatkan wafatnya Gus Dur demi kepentingan politik. Tapi sudahlah, buku elektronik ini tak hendak membahas itu. Sekali lagi, Gus Dur memang sosok otentik yang populis dan dicintai. Entah kapan bangsa ini punya anak bangsa sekelas Gus Dur lagi.

Buat anda yang mau download Kumpulan Humor ala Gus Dur. Gratisss...hehehe

Penting; Mengapa Antibiotika Harus Dihabiskan

Antibiotika adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi akibat mikroba (bakteri,red). Obat ini digolongkan sebagai obat keras, yaitu obat yang digunakan melalui resep dokter. Banyak efek samping obat ini yang bisa ditimbulkan, teruatama dengan pemakaian lama. Umumnya dokter ketika meresepkan obat ini, kita diperintahkan untuk menghabiskannya. Mengapa?


Dokter Robert W Steele MD, pakar kesehatan anak di St John's Regional Health Center di Springfield menyatakan, kebanyakan bakteri penyakit sederhana (radang tenggorokan, infeksi telinga, dll) menanggapi relatif cepat terhadap antibiotika. "Jadi, ketika Anda atau anak Anda mulai merasa baik setelah mengonsumsi antibiotik untuk beberapa hari, sangat sulit untuk mengingatkan diri Anda untuk menyelesaikan obat yang mungkin masih harus dikonsumsi beberapa hari kemudian," ujarnya. 

Nah, masalah yang sering muncul ketika antibiotika tidak dihabiskan:
Pertama, masih ada bakteri yang mungkin belum terbunuh. Akibatnya, bakteri bisa muncul kembali dan biasanya sukar untuk basmi karena resistensi.

Kedua, resistensi bakteri atas antibiotika. Anda harus tahu, cara terbaik untuk menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik adalah dengan "memperlakukan mereka secara salah". Bakteri berkembang biak sangat cepat. Ketika mereka berkembang biak, kesalahan acak terjadi di DNA mereka yang dapat membuat mereka resisten terhadap antibiotik. Cara terbaik untuk menjaga hal ini tak terjadi pada anak Anda ketika dia mengalami infeksi adalah untuk memberikan semua dosis tepat waktu. "Hal ini akan membunuh bakteri dengan cepat dan efisien. Ketika bakteri undertreated, beberapa dari mereka mungkin memiliki cukup waktu untuk memiliki kesalahan-kesalahan ini terjadi di DNA mereka," ujarnya. 

Ketiga, membuat bakteri makin tangguh. Beberapa bakteri dapat membuat sistem kekebalan tubuh melakukan hal-hal yang tidak seharusnya. Sebuah contoh klasik dari hal ini adalah ketika radang tenggorokan menyebabkan demam rematik. Penyebab penyakit ini tidak sepenuhnya dipahami, namun diperkirakan bahwa ada bagian dari tubuh yang memiliki komponen yang secara kimiawi mirip dengan kuman yang menyebabkan radang tenggorokan.

Bagaimana mengantisipasi hal ini? 

  • Antibiotika harus diminum berkala dan teratur. Ini memunkinkan efek terapi tetap terjaga dalam tubuh. Kemungkinan untuk sembuh pun lebih besar.
  • Tanyakan pada dokter atau apoteker mengenai kontraindikasi antibiotika. Ini penting, supaya obat tidak diminum sia-sia.
  • Buatlah sebuah kalender antibiotik terpisah dan taruh di tempat yang menonjol di rumah Anda, sehingga Anda selalu ingat kapan saatnya obat harus diminum. Repot sedikit tak mengapa, kan, daripada bakteri menjadi resisten?

Crop Circle Asal-asalan

crop circle di Kab. Sleman, Yogyakarta
Fenomena crop circle akhir-akhir ini menjadi pemberitaan di sejumlah media. Bagaimana tidak, crop circle yang mencul berurutan, di Bantul dan Sleman. Klaim ini kontan memicu warga untuk berbondong-bondong melihat secara langsung fenomena unik tersebut. Perdebatan pun muncul di berbagai kalangan, terutama ilmuawan. beberapa ilmuawan bahkan menuduh crop circle merupakan pemalsuan canggih. Tapi hingga kini tak ada yang mengaku sebagai pembuat crop circle yang terbentuk dalam semalam ini.  Disinyalir, crop circle ada kaitannya dengan kaum pagan.
Crop circle Chilbolton, Inggris, hanya salah satu bentuk crop circle unik yang sulit dinalar manusia. Di Canada, Amerika Serikat, Australia, dan Jepang, fenomena crop circle ini juga terjadi. Citra mahkluk hidup seperti kalajengking, bunga matahari, lingkaran-lingkaran dan berbagai rangkaian gambar yang unik menunjukkan kecerdasan pembuatnya. Sayangnya muncul keraguan tentang keaslian crop circle ini, pasalnya kemunculan crop circle umumnya mucul di daerah yang mudah dibentuk, misalnya daerah pertanian.
Memang tidak semua crop circle berbentuk rumit dengan pesan rahasia seperti di Chilbolton. Crop circle yang ditemukan di Sleman dan Bantul, Yogyakarta tergolong crop circle sederhana. Besar kemungkinan hanya hasil karya iseng beberapa orang seperti kesimpulan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Menurut Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Sri Kaloka, ada sejumlah ciri jejak crop circle itu buatan manusia. Ciri itu adalah:
  1. Rebahan batang padi karena akibat ditekan hingga tercabut sampai ke akar-akarnya
  2. Pola rebahan banyak yang tidak simetris antara satu dengan lainnya
  3. Ditemukan lobang bekas ditancapkannya tongkat atau pipa di tengah lingkaran dan di sisi-sisi lainnya
  4. Di bagian tengah juga ditemukan ada jalan dan jejak manusia
  5. Di sekitar pola lingkaran dan pola tengah ditemukan beberapa batang padi yang tidak tertekan sampai roboh 
  6. Tidak ditemukan adanya bekas-bekas kebakaran di sekitar lingkaran termasuk sisa pembakaran mesin
"Ini murni buatan manusia," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Sri Kaloka.

sumber: http://www.tempointeraktif.com

26 Januari 2011

Menampilkan Popular Posts Di Blog

Buat teman-teman yang mau membuat popular posts, silahkan lihat petunjuk script untuk membuat popular posts. Lumayanlah untuk membuat tampilan blog kita lebih jreng. Silahkan copy scriptnya kemudian ikuti peraturan selanjutnya...

Wajah Baru Metamorfosa

Akhirnya,..
Kata pertama yang saya ucapkan setelah berhasil mengutak-atik blog ini. Jauh dari sempurna, tapi saya bersyukur setidaknya tampilan blog ini bisa lebih baik dengan tangan dan keringat saya sendiri, hehe... Terima kasih untuk teman yang meminjamiku laptop, juga untuk tetangga sebelah (Teknik UH) yang memberikan tumpangan sinyal Wifi gratis. Tanpa kalian, blog ini tidak akan seperti sekarang. Betapa berartinya kalian semua. Akh sudah, mulai ngaco...
Rencananya sih, blog ini akan terus saya kembangkan sampai titik darah penghabisan, hehe... Yah, semoga saja bisa konsisten dan tetap bersemangat. Mudah-mudahan banyak ide yang bisa tertuang disini, apa pun itu. Mulai dari pikiran jorok sampai pikiran malaikat. Sebisa mungkin, isi blog ini murni otak saya. Walaupun ujung-ujungnya harus copas (copy paste,red) kalau sudah buntu. Setidaknya copas harus diminimalisir. Rugi dong buat blog kalau taunya cuma copas, hehe... "Blogmu adalah karaktermu!" kata seorang teman...
Tentunya blog ini masih jauh dari sempurna. Menurut orang lain, mungkin blog ini tidak ada gunanya. Pengunjung yang masih minim dan postingan yang kurang saya pikir adalah penyebab utamanya. Tapi nggak apa-apa, namanya saja pemula. Ini saja baru belajar buat layout blog. Analaoginya, saya masih merangkak dalam hal blogging. Oh ya, bagi pengunjung blog ini, tolong yah (muka memelas...:D) saran dan kritikan dititip. Siapa tahu ada masukan atau bisa juga sharing informasi dunia blogger.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak. Semua kekurangan berasl dari saya pribadi dan kalau ada kelebihan, itu asalnya dari Tuhan (kayak ceramah mesjid aja, hehe). meminjam istilah Bugis-Makassar, Tabe' karaeng (anda sangat tampan,red)...

13 Januari 2011

Gayus vs Century; Sebuah Pertarungan Politik


Dua pekan berlalu, Euforia Piala AFF 2010 kian pudar. PSSI vs LPI sesekali menghiasi media. Kini kasus Gayus menjadi topik hangat. Media seakan tak bosan mengulas teka-teki kasus gayus. Kasus ini semakin panas ketika muncul paspor berinisial Sony Laksono dimana fotonya 100% mirip Gayus. Disinyalir, Gayus diKABURkan lagi dari jeruji besi untuk berlibur di luar negeri. Semakin runyam karena ini bekan peretama kalinya si mafia pajak ini kabur dari penjara. Tercatat beberapa bulan sebelumnya Gayus tertangkap kamera di Bali menyaksikan pertandingan Tennis.
Pertanyaannya, seberapa pelik kasus Gayus ini sehingga sulit untuk diselesaikan oleh pihak berwajib? Analisis penulis, kasus Gayus bukan murni pelanggaran hukum tapi ada unsur politik yang jauh lebih dominan. Inilah yang mengatur sehingga kasus ini tak kunjung selesai. Partai politik sepertinya sulit untuk dipisahkan dari kasus ini.
Belum reda, hak menyatakan pendapat DPR yang diajukan Bambang Soesatyo disetujui oleh MK. Apalagi ini? Tidak usah jauh-jauh, hal tersebut pasti ada hubungannya dengan kasus Gayus. Hak menyatakan pendapat DPR ini adalah mengenai kasus Century yang sampai saat ini juga belum beres. Menurut saya, ini adalah respon terhadap kasus Gayus yang terus dimainkan oleh pihak tertentu. Yah, semacam ancaman.
Prediksi saya, kasus Gayus dan kasus Century tidak akan diselesaikan, tapi untuk diadu. Ketika kepentingan politik tercapai, selesai atau tidak, kedua kasus ini akan menghilang secara perlahan. Kita sudah cukup tahu bagaimana pertarungan politik yang diperangkan oleh elit bangsa. Kepentingan diatas segalanya, walaupun harus mengorbankan supremasi hukum. Ini indonesia kawan... :)

Aneh, Banjir tapi Kekeringan

Tulisan ini terinspirasi dari acara di sebuah TV swasta (lupa apa nama acaranya). Intinya, acara tersebut mengungkap sejumlah fakta unik (aneh,red) yang terjadi di Indonesia dan hanya di Indonesia. Nah, saya mau mengungkap hal unik juga, tentunya peristiwa yang saya sering amati di lingkungan sekitar. Yah, dimana lagi kalau bukan peristiwa di kampus (UNH*S, red). Tempat menimba ilmu sekaligus tinggal saya (maklum saya ini tinggal di kampus)...
Awal tahun 2011, Januari, curah hujan tertinggi di Makassar sejak beberapa bulan terakhir. Berbagai masalah klasik muncul, yang tren adalah banjir. Pembangunan, terutama ruko, yang tidak terkendali menjadi salah satu penyebabnya. Tak terkecuali di Jl. Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea. Bahkan UNH*S yang didaulat sebagai daerah resapan air tak luput ari banjir. Ruas jalan Pintu 1 UNH*S bagaikan kolam dadakan, serta beberapa tempat dalam lingkungan UNH*S.
Namun, fakta di atas sangat kontras dengan kondisi beberapa toilet di UNH*S (tidak usah saya tunjukkan) yang malah kekeringan (tidak ada air,red), sampai berhari-hari. Ini sebenarnya masalah klasik bin klasik yang sengaja dibiarkan begitu saja, entahlah. UNH*S yang bermimpi menjadi world class university. Sepertinya mimpi itu tidak akan terwujud jika toiletnya masih semrawut, lucu kan kalau UNH*S gagal menjadi world class university karena toiletnya tidak beres. Ini yang saya sebut, made in UNH*S; Banjir tapi kekeringan.
Ah, sudahlah...

12 Januari 2011

Wanita Paruh Baya Itu Bernama Dg. Rannu

Ketika pemerintah terus mengklaim perekonomian Indonesia meningkat, angka kemiskinan terus menurun, hal yang sangat kontras kemudian mebelalakkan mata kita. Mengapa tidak, anda (pembaca artikel ini, red) tidak perlu menemui saya untuk membuktikannya. Coba saja keluar dari rumah anda, jalan-jalan dan lihat di sekeliling anda. Begitu banyak hal aneh kalau kita membandingkan dengan pernyataan pemerintah (anda pasti tahu maksud saya). Apakah pemerintah bohong? Entahlah, kita hanya bisa benar-benar percaya dengan apa yang kita saksikan sendiri. Yah, tentunya kritikan saya ini adalah kritikan basi. Pemerintah sudah bosan dengan suara sumbang seperti itu.
Tadi, beberapa jam yang lalu sebelum saya menulis artikel ini. Saya kebetulan lewat di Jalan Batua raya (Makassar) naik motor, karena haus saya singgah membeli minuman di warung. Duduk di jok motor sambil merokok, singgahlah seorang ibu paruh baya (umur sekitar 45 tahun) pengangkut sampah yang menggunakan becak (saya tidak tahu apa istilahnya). Nafasnya agak dalam, sepertinya dia kelelahan dan butuh sedikit istirahat dari becak yang penuh sampah. Udara malam tak mampu menahan keringatnya, kasian ibu ini. Karena rokok saya belum habis, saya mencoba menggajaknya bicara...
Beliau biasa dipanggil dg. rannu, tinggal di Sudiang (sekitar 15 KM dari Jl. Batua raya). Saya membelikannya segelas air mineral, beliau pun berbicara sedikit tentang sisi hidupnya, kegiatannya sehari-hari. Sangat miris ketika saya tanya, kenapa jam segini (saat itu jam 10 malam) masih mengayuh becak sampahnya. "Inimi pekerjaanku nak, memungut sampah warung makan untuk dibuang, disitumi saya dibayar, sekalian kumpul botol plastik kalau ada. saya ini janda, dan 2 anak menunggu di rumah untuk dikasi makan" tukas si ibu. "lima tahunmi saya begini, menggantikan pekerjaan suami yang meninggal duluan, baru nda mauka mengemis. maumi diapa, daripada kelaparan" iba si ibu...Bayangkan bung, ini jam 10 malam! Ada ibu yang masih mengucurkan keringatnya untuk sesuap kehidupan. mengayuh becak tempat sampah, pekerjaan yang tidak wajar untuk ukuran perempuan paruh baya yang terlihat renta. Beliau keluar rumah jam 10 pagi dan jam 10 malam masih memeras keringatnya. Mungkin beliau tiba di rumahnya jam 12 malam. Entahlah, apakah memang Tuhan telah menggariskan takdir beliau seburuk (maaf) itu, ini tidak adil! Atau beliau memang dipaksa untuk semiskin itu? kalaupun iya, siapa yang bertanggung jawab, saya, anda, atau kita semua. Di tengah kota metropolitan, sungguh ini adalah potret dunia yang menyedihkan, sangat menyedihkan bahkan. Saya yakin (sangat yakin) masih banyak potret dg rannu-dg rannu di sekitar kita yang mungkin lebih mengenaskan nasibnya.
Ketika banyak orang berkata, harta bukan ukuran kebahagiaan. Nah, kira-kira dg rannu bahagia? Jawaban saya, tidak! saya yakin jawaban anda kurang lebih sama. Ketika kita sibuk berpikir memilih apa yang kita makan hari ini, beliau sibuk berpikir, bisa tidak saya dan keluarga makan besok. Beliau bukan pemalas. Jarak 20 KM ditempuhnya dengan becak setiap hari bukan ukuran yang tepat untuk seorang pemalas. Akankah dg. rannu terus mengayuh becaknya? 2 atau 3 tahun ke depan mungkin beliau masih punya sisa tenaga. Bagaimana dengan 10 tahun ke depan? Jangan dijawab. Sekali lagi, siapa yang bertanggung jawab? Anda jangan jawab, PEMERINTAH. Percuma saja...!!!

Makassar, 04 januari 2011, 02.05 am

2 Januari 2011

Metamorfosa (bag. 4)

Setelah melalui pekan yang menyesakkan.
Muncul titik terang, walaupun baru permulaan.
Setidaknya ini akan menjadi titik balik,
ternyata banyak hal yang menyenangkan yang bisa dilakukan
Akhirnya...hehe

Beranjak dari kamar, ke kampus,
nongkrong bareng teman, ketawa sampai puas,
kuliah, nagajar, urus organisasi ternyata solusi yang sangat ampuh.
sangat efektif meringankan beban di kepala,
setidaknya sampai saat ini. Alhamdulillah...

Yah, memang belum sepenuhnya normal kembali.
yang jelas keadaan semakin membaik.
Ternyata tidak seberat yang saya bayangkan.
Bahkan jauh lebih mudah...

Kembali menyusun rencana
sebaik mungkin. Memusnahkan musuh terbesar
yaitu menunda pekerjaan.
Terus belajar, mewujudkan rencana, melakukan yang terbaik,
walaupun mungkin tidak sempurna.

Makassar, 13.10.10 at 1.30am

Metamorfosa (bag. 3)

07.35pm, kembali ke kostan. Terbaring di atas kasur yang tak lagi empuk.
Sepi yang tak biasanya, hanya deru kipas yang terdengar.
Menatap langit langit kamar, sesekali lewat seekor cicak yang sedang mencari mangsa.
Perut kosong melengkapi suasana...

Meraba handphone,
catatan singkat sepertinya
lebih baik...

Kembali teringat _walaupun terus mencoba melupakannya_ peristiwa yang
saya anggap penting dalam hidupku, seminggu terakhir ini tepatnya.
Marah, jengkel, benci, dendam (semoga tidak) bercampur jadi satu.
Sangat menguras energi. Mungkin saja saya tidak siap, entahlah.
Sampai akhirnya, mungkin ini hanya fase hidup yang harus diambil hikmahnya,
bahwa kenyataan kadang bercerita lain, pikirku.
Pelajaran, jangan berharap lebih karena kadang akhirnya sangat mengecewakan...

Ini akan berakhir cepat, semoga saja.
Dia tidak pantas untukku (dengan berat hati), itu kenyataannya.
Banyak hal yang lebih penting, organisasi, kuliah, pekerjaan, menanti di depan.
Anggap saja, ini kecerobohan yang takkan terulang.
Walaupun ini tidak mudah, sungguh! Semoga menjadi pemicu semangat
dan lebih bijak lagi.
Akan saya buktikan bahwa pilihanmu salah kali ini.
Berdoa saja, semoga perkiraanku salah...

Triple ten day...

Makassar, 10 Oktober 2010

Metamorfosa (bag. 2)

Bak perjalanan panjang, begitulah hidup. Yang menjadi pertanyaan,
apa tujuan perjalanan panjang kita?
Teringat pesan Ayahku "ketika kau telah sampai di tujuanmu, maka berangkatlah".
Entah berapa kali beliau menyampaikan pesan ini.
Pesan ini seperti analogi tentang kehidupan.
menentukan tujuan hidup.

Mungkin karena pengaruh umur (semakin tua, hehe), mulai berpikir
akan menjadi apa aku 10, 20, 30 tahun ke depan.
Menurutku ini penting ditetapkan lebih dahulu supaya bisa tetap fokus.

Sepertinya jauh lebih baik menyusun rencana untuk
mencapai tujuan, secepat mungkin.
Walaupun dalam perjalanannya kondisi bisa saja tak berpihak
yang memaksaku mengubah rencana hidup, itu lumrah.
Bukankah nahkoda kapal bisa saja mengubah
haluan jika ada badai, hujan, dsb.

Mencoba membuat peta hidup, fokus pada tujuan.
Bergerak dengan segala potensi yang ada, dan terus belajar.
Yakin usaha sampai...:D

"Tidaklah Tuhan mengubah nasib suatu kaum,
sampai mereka berusaha mengubahnya sendiri"

"firasatmu tentang cewek itu benar, jika buruk,
tinggalkan secepatnya. Sebelum engkau sakit hati"
celoteh seorang teman. Maaf bung, nda nyambung, hehe...
wallahu 'alam

Makassar, 05 Oktober 2010

Sore Kala Itu

04.30pm duduk di depan BEM Farmasi Unhas,
Laptop pinjaman dan sinyal Wifi seadanya.
Sesekali terdengar celotehan teman yang sedang asyik memainkan rubiknya.
Mencoba menuangkan isi kepala, berkecamuk tak jelas.
Mudah mudahan saja tulisan ini bisa memperjelasnya...

Pekan yang menyesakkan,
Tak ada solusi yang muncul, yang ada hanya masalah, terus datang tanpa ampun.
Pekan yang seharusnya menyenangkan, tak ada aktivitas kuliah, cuti kerja. Menjadi pertanyaan besar, kenapa begini, Entahlah...

Apa yang harus saya lakukan [?] pertanyaan yang seharusnya tidak saya lontarkan
di catatan ini. Entahlah, mungkin saya saja yang berpikir aneh, introvert,
dan akhirnya diamku tak bisa didefenisikan orang disekitarku.

Waktu berjalan sedang saya tidak bisa memaknainya, hampa, terus melindas usiaku.
Terlambat mengerti keadaan, walaupun Kadang berpikir untuk mengubah keadaan.
Mungkin ini hanya fase perubahan itu sendiri atau saya yang telalu picik melihat keadaan.

Hanya ingin mengerti keadaan sekitarku, mendefinisikannya, sampai dapat
berjalan semestinya.
Ya Allah mudahkan jalanku, tunjukkan yang benar maupun yang bathil.
Kembalikan ke fitrahku sebagai hamba, menyembah kepada-Mu...

06.00pm, beranjak pulang, memperbaiki niat. Semoga bisa lebih baik lagi...

 Makassar, 25 Juni 2010

Metamorfosa

Hanya ingin menumpahkan isi kepalaku sore ini...
cekidot...

Sepanjang Tahun ini, momen luar biasa terlewati.
Banyak pelajaran yang mengubah total cara pandangku tentang hidup,
disitulah letak luar biasanya...
Saya percaya bahwa Allah punya rencana terbaik, Maha Tahu atas hambaNya.
Memberi ruang dan peluang. Terbukti pada saya untuk kesekian kalinya...

Awal Tahun 2010, saya harus membuka kembali buku (Red: Buku Kimia)
setelah 3,5 tahun tidak menyentuhnya. berharap ada keajaiban, diterima bekerja.
Walaupun pernah gagal sebelumnya, Terserah, pikirku. Saya harus mencobanya.
Alhamdulillah diterima bekerja. Awalnya biasa saja. Ngajar, awal bulan dapat gaji.
Saya pikir itu biasa saja. Tapi, keajaiban (menurutku) muncul.
Pekerjaanku berhasil menginstal otakku. Cara pandang, paradigma,
pemikiran, berubah total. Bak,sebuah tesa menemukan antitesa yang melahirkan sintesa. Sulit untuk dibahasakan, yang pasti luar biasa, itu saja...

Allah punya rencana indah (semakin menguatkan keyakinanku).
"Kasim, segera beranjak dari tempat dudukmu,
lakukan sesuatu"Mungkin seperti itu maksud Allah.
Minggu lalu, saya terpilih sebagai Ketua HmI Komisariat Farmasi.
Tidak terduga sama sekali, padahal belum lama ini
saya mengaku kehabisan bensin di Organisasi ini...
Hebatnya, mesinku kembali panas (semoga bukan panas tai ayam).
harus saya hadapi, memantapkan diri bahwa inilah faseku,
tempat belajarku bersama orang di sekitarku.

Tabuh Genderang menyambut, tanda dimulainya perang.
Mari belajar bersama kawan, berdialektika. Semoga kita lmenjadi manusia yang lebih arif
Yakin Usaha Sampai....!

special thanks, orang-orang di sekitarku.
Untuk kekasihku, terima kasih...(maaf kali ini aku harus berterima kasih)

Makassar, medio 2010,...