29 Februari 2012

Iran Stop Minyak, Eropa dan AS Meradang

Uni Eropa menjatuhkan sanksi embargo kepada Iran. Keputusan tersebut muncul setelah Iran meluncurkan program pengayaan uranium hingga 20%. Sanksi ini menyebabkan pasar minyak dunia mengalami pemrmasalahan serius. Mayoritas negara-negara industri terkena dampak yang paling serius, seperti Eropa dan Amerika. PM Italia, Mario Monti, mengatakan sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa akan menimbulkan permasalahan serius bagi negaranya. Bahkan dalam sebuah konferensi pers di Roma beberapa hari yang lalu, dia menegaskan Italia tidak mampu menuruti sanksi tersebut karenanya Italia akan semakin menderita.

Inggris dan Perancis sendiri sudah tidak mendapat pasokan minyak dari Tehran, Iran. Sedangkan, minyak 500 barel yang seharusnya dipasok ke Yunani malah dibatalkan oleh Iran. Kondisi ini menimbulkan efek domino. Di Amerika, harga minyak merangkak naik menjadi 109 dollar/barrel tertinggi sejak Juni tahun lalu, begitu juga di pasar Asia yang sudah mencapai 106 dollar/barrel. Harga tersebut diperkirakan akan terus merangkak naik apabila Iran menyetop secara total pasokan minyaknya ke Eropa. Mengingat selamai ini Eropa mendapat pasokan minyak mentah hingga 18% dari Iran.

Eropa dan Amerika kini berharap pasokan dari Saudi. Meskipun ini tidak menjanjikan dan tidak mampu menstabilkan harga minyak di pasar dunia. Menurut Iran, sanksi yang dikeluarkan Eropa dan Amerika tidak akan berpengaruh terhadap ekonominya karena banyak konsumen yang butuh pasokan minyak dari negaranya. Lanjut, sanksi tersebut malah menjadi senjata makan tuan bagi negara-negara barat. Mereka akan semakin meradang ditambah krisis ekonomi yang melanda akhir-akhir ini.

Menguatnya harga minyak di pasar dunia juga berdampak terhadap Indonesia. Indonesia sebagai salah satu pengimpor minyak mengalami kesulitan akibat kenaikan harga minyak. Subsidi bagi BBM membengkak dan semakin menggerogoti APBN. Pemerintah sendiri sudah merencanakan skema dengan opsi kenaikan harga hingga Rp. 2000,-/liter. Rencananya bulan April kebijakan tersebut akan diberlakukan. Tentu saja pilihan tersebut akan berpengaruh langsung pada kehidupan perekonomian.

26 Februari 2012

Mencari Pemimpin Yang Bercita Rasa Indonesia

Masih lama memang, tapi ini Indonesia bung! Politik adalah perbincangan yang tidak ada habisnya. Media, lokal maupun taraf nasional, hampir setiap hari bicara tentang politik. Termasuk saya yang akhirnya ikut-ikutan bicara politik. Namanya saja Indonesia, tidak keren kalau tidak latah.

Akhir-akhir ini, lembaga survey rame-rame mempublikasikan hasil surveynya. Sejumlah nama digadang-gadang bakal menggantikan SBY. Kebanyakan politisi senior (orang tua maksud saya), di antaranya Jusf kalla, Megawati Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, Hatta Radjasa, dan sejumlah tokoh lainnya. Mereka ini yang dianggap punya popularitas serta elektabilitas tinggi di mata rakyat. Entah itu valid atau tidak.

Kalau tidak ambruk, di tahun 2014, Indonesia kembali menyelenggrakan pesta terbesar, pesta demokrasi. Termasuk di dalamnya, pemilihan presiden untuk periode 2014-2019. Rakyat kembali “dipaksa” memilih nahkoda bangsa. Di antara sekian banyak nama yang berpotensi menjadi kandidat, kiranya siapa yang paling pantas? Saya tidak berniat untuk menunjuk satu atau beberapa pilihan nama, nanti dikirain kampanye. Lagi pula, pilihan saya pasti “subjektif”.

Melihat situasi sekarang ini, sangat bijak sepertinya kalau pembicaraan kita batasi pada wilayah kriteria saja. Agar nantinya kita tidak terjebak pada pandangan sempit dan tidak rasional. Mengapa? Pembahasan kriteria akan berimplikasi pada pembentukan paradigma atau persepsi. Penulis berharap kemudian, paradigma akan mengarahkan kita pada pilihan rasional. Tentu saja paradigma yang dimaksud adalah paradigma yang benar.

Kita -yang waras- pasti sepakat untuk memlih pemimpin yang bersih, jujur, tegas, lugas, cerdas, dekat dengan rakyat, dan lain-lain. Pembahasan ini sudah lama dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Saya hendak menambahkan satu kriteria lagi yaitu memilih pemimpin yang bercita rasa Indonesia.Sepintas lalu, kriteria tersebut ganjil. Mari kita telusuri agar syarat yang saya ajukan tidak ganjil.

Tepat 1 Mei 1963 Papua, sebuah pulau yang terletak di bagian timur Indonesia di rebut dari tangan Belanda. Nusa Tenggara yang terletak di bagian timur Pulau Bali. Kepulauan Maluku yang terletak di antara Papua dan Pulau Sulawesi. Sebagian Pulau Sulawesi, Kalimantan, dan Utara Pulau Sumatera. Daerah-daerah tersebut adalah mewakili sebagian besar Indonesia. Faktanya, hingga kini mereka masih jauh terbelakang dibanding daerah lain di Indonesia, seperti Jawa, Sebagian Sulawesi dan Sumatera. Padahal, kita merdeka sejak 17 Agustus 1945. Jangan heran kalau OPM ingin memerdekakan Papua, RMS ingin membebaskan Maluku, GAM ingin memisahkan Aceh dari NKRI. Cukup Timor timur yang melepaskan diri dari Indonesia.

Indonesia seperti yang kita ketahui bersama, terdiri dari banyak suku. Merekalah yang bersepakat mendirikan Republik Indonesia. Makanya lahirlah Bhineka Tunggal Ika, berbeda tapi satu jua. Meskipun saya tidak sepakat pada penggunaan Istilah ini karena hanya mewakili bahasa dari suku tertentu. But, watheverlah! Yang Jelas Indonesia itu adalah suku ambon. Indonesia itu suku Asmat. indonesia itu suku Bugi-Makassar. Indonesia itu suku Jawa. Indonesia itu suku Minangkabau. Indonesia Itu suku dayak, dan lain-lain. Artinya apa? Mereka harus diperlakukan sama. Mulai dari pendidikan, ekonomi, politik, dan budaya. Niscaya haram membeda-bedakannya jika kita masih sepakat bahwa bangsa Indonesia itu ada.

Pemimpin yang bercita rasa Indonesia adalah pemimpin yang punya komitmen terhadap bangsa Indonesia. Pemimpin yang mau membangun Papua, Jawa, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera. Pemimpin yang tidak menjual aset bangsanya untuk asing. Pemimpin yang mampu merasakan penderitaan serta keterbelakangan banyak suku di Indonesia. Pemimpin yang mencintai kebudayaan Indonesia, tidak hanya batik tapi juga tenun songket, tenun sutra, koteka, dan lain-lain. Pemimpin yang bercita rasa Ambon, Papua, Bugis, Jawa, dan lain-lain. Yah, kita mencari pemimpin yang bercita rasa Indonesia. Untuk Indonesia lebih baik

Informasi Lengkap Penerimaaan Mahasiswa Baru Universitas Hasanuddin Tahun 2012


Universitas Hasanuddin
Universitas Hasanuddin pada tahun akademik 2012 memproyeksikan daya tampung 5.154 orang mahasiswa baru. Jumlah itu akan teralokasi melalui berbagai jalur penerimaan mahasiswa baru di Unhas pada tahun ini. Fakultas Teknik masih merupakan penyedia daya tampung terbesar dibandingkan fakultas-fakultas lainnya, yakni 904 orang.

Kepala Humas Unhas M.Dahlan Abubakar, Kamis (2/2) menjelaskan, Unhas masih tetap memberi terbesar penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Ujian Tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) sebesar 2.565 orang, disusul SNMPTN Jalur Undangan 1.120 orang, Jalur Penelusuran Potensi Belajar (JPPB) 370, Prestasi Olahraga Seni, dan Keilmuan (POSK) 216, Jalur Nonsubsidi (JNS) 753, dan jalur Kerja sama sebanyak 130 orang. ‘’Jika dilihat presentasenya, sekitar 78% daya tampung Unhas masih didominasi melalui jalur SMPTN, 22% melalui jalur pemanduan bakat dan minat serta mandiri,’’ ujarnya. Sementara penerimaan mahasiswa baru Program Beasiswa Bidikmisi akan diikutkan pada jalur SNMPTN Undangan, SNMPTN Ujian Tulis, dan JPPB serta POSK.

Jika dirinci per fakultas, Teknik di peringkat terbanyak 94 orang, MIPA 532, Kedokteran 475, Sastra 440, Fisipol 436,Pertanian 389, Ekonomi 382, Hukum 360, Ilmu Kelautan dan Perikanan 344, Peternakan 238, Kesehatan Masyarakat 208, Kehutanan 180, Farmasi 164, dan Kedokteran Gigi 96. Dari jumlah daya tampung Fakultas Kedokteran sebesar 475 orang, juga termasuk untuk Program Studi Kedokteran Hewan 50 orang, dan program studi baru Unhas, Psikologi 65 orang. Kedua program studi yang terakhir ini ‘dinumpangkan’ pada Fakultas Kedokteran.   
 
Jalur Undangan Dibuka
Ketua Panitia Lokal SNMPTN Unhas Prof.Dr.Dadang A Suriamiharja, M.Eng dalam rapat panitia, Rabu (1/2) menjelaskan, pendaftaran online jalur Undangan SNMPTN dimulai 1 Februari-8 Maret 2012. Masa seleksi secara online berlangsung 9-15 Mei 2012 dan hasilnya diumumkan 25 Mei 2012, setelah diketahui hasil Ujian Nasional (UN). ‘’Hasil Ujian Nasional akan terkoneksi langsung ke Panitia SNMPTN, sehingga yang lulus Jalur  Undangan sudah dapat dipastikan mereka yang lulus UN,’’ kata Dadang A Suriamiharja yang didampingi Sekretaris Panitia Lokal Unhas Dra.Betty E.Duma, M.Ed dan sejumlah anggota panitia lainnya. Rincian lengkap pendaftaran berbagai jalur penerimaan mahasiswa baru di Unhas sbb:
  1. Jalur Undangan: 1 Februari-8 Maret (Pendaftaran online), 9-15 Mei Seleksi online), 25 Mei 2012 (pengumuman hasil), 1-9 Juni (Daftar Ulang online), dan 12-13 Juni 2012 (Registrasi dan pemeriksaan berkas).
  2. SNMPTN Tertulis: 10-31 Mei (pendaftaran), 12-13 Juni (Ujian Seleksi  di Panlok Unhas), 7 Juli (pengumuman hasil terpusat), 16-27 Juli (Daftar Ulang online), 30 Juli-11 Agustus (Registrasi dan pemeriksaan berkas).
  3. JPPB: 13 Februari-16 Maret (Pendaftaran online), 27 Februari-21 Mei (seleksi di Gedung Rektorat Unhas), 30 Mei (pengumuman hasil), 1-9 Juni (Daftar Ulang online, registrasi dan pemeriksaan berkas).
  4. POSK: 2-10 Juli (Pendaftaran online), 16 Juli (seleksi di Kampus Unhas), 27 Juli (pengumuman hasil), 28 Juli - 2 Agustus (daftar ulang online), 3-11 Agustus (registrasi dan pemeriksaan berkas).
  5. JNS: 9-13 Juli (Pendaftaran online), 16 Juli (ujian seleksi di Kampus Unhas), 27 Juli (pengumuman hasil), 28 Juli-2 Agustus (daftar ulang online), 3-11 Agustus (registrasi dan pemeriksaan berkas). (unhas.ac.id)

25 Februari 2012

Jika

Jika kita senantiasa berdiri dengan kepala tegak ketika semua orang meninggalkan dan menimpakan kesalahan pada kita; Jika kita tetap percaya pada kemampuan diri di saat orang lain ragu dan berusaha mengubah keraguan itu menjadi keyakinan; Jika kita bisa menunggu dan tidak lelah menunggu, atau dibenci tapi tidak memendam kebencian, atau dibohongi tapi tidak membohongi.

Jika kita bermimpi dan tidak menjadi pemimpi; Jika kita mampu berpikir dan tidak berhenti di situ serta tidak menjadikan pikiran sebagai tujuan; Jika kita bisa bersikap sama pada sebuah kemenangan dan bencana; Jika kita bertaruh pada perjuangan untuk menang lantas kemudian kalah tapi tidak menyalahkan siapa pun meski satu hela napas.

Jika kita mampu menceritakan kebenaran yang pahit di depan seorang raja sekalipun; Jika kita tidak berhenti jika tidak diperhitungkan; Jika kita merasakan waktu adalah putaran detik, bukan menit, jam, dan hari. Jika kita  mampu melihat orang lain sebagai bagian dari alam semesta, diri kita yang tidak boleh disakiti; Jika kita menghargai alam sebagai harmoni ciptaan Tuhan yang luar biasa; Jika kita berbuat baik tanpa menunggu orang lain melakukannya.
Maka, kita telah menjadi manusia, kawanku!

11 Februari 2012

Takdir

Takdir dipahami sebagai kejadian yang telah dialami manusia. Keberlangsungannya niscaya, kita tidak punya wewenang untuk mengubahnya. Seperti kejadian yang baru saja berlalu, kita tidak bisa mengubahnya. Itulah takdir. Sejalan dengan ungkapan, "takdir tidak bisa diubah". Pertanyaannya kemudian, apakah kita tidak punya wilayah pada takdir itu sendiri?

Yang saya ketahui, bahwa takdir memang tidak bisa diubah karena jelas itu bukan wilayah manusia. Akan tetapi, pada kondisi tertentu takdir bisa diset sesuai dengan keinginan kita. Orang tua, jenis kelamin, gravitas bumi, dan golongan darah adalah contoh takdir dimana kita tidak punya pilihan untuk mengubahnya. Sedangkan, pakaian, sepatu, pendidikan, dan makanan adalah wilayah takdir dimana kita punya wewenang untuk menentukannya sendiri. Dalam bahasa agama, hal ini juga dijelaskan secara sederhana oleh Ali bin Abi Thalib. Ketika itu, seorang mendatangi Ali dan bertanya tentang konsep takdir. Ketika itu beliau meminta orang tersebut berdiri dengan satu kaki dan berselang beberapa waktu diminta lagi untuk mengangkat kakinya yang satu lagi. Sontak, orang tersebut terjatuh. Pesan yang beliau hendak sampaikan, bahwa ada wilayah dimana kita punya kesempatan untuk berikhtiar dan ada pula kondisi dimana kita tidak punya wewenang untuk berusaha.

Dalam kehidupan sehari-hari, takdir sering diasosiakan dengan hal yang sifatnya negatif, misalnya, miskin, kecelakaan, banjir, musibah, dan sederet kejadian yang tidak menyenangkan. Padahal kaya, bahagia, cantik, dan gagah juga bagian dari takdir. Dalam hal ini, kita harus bijak memaknai sesuatu. Tentu Tuhan punya maksud kenapa kita terlahir dari orang tua miskin misalnya. Pasti ada hikmah yang hendak Tuhan sampaikan, baik tersurat maupun tersirat. Jangan sampai kita menyesali sampai mengumpa takdir tersebut. Seperti kata pepatah "terjatuh, tertimpa tangga pula". Kasian di kitanya dan sama sekali tidak gunanya.

Lebih parah jika kita menyesali takdir, dimana kita punya wilayah untuk berikhtiar, misalnya ketika nilai ujian jelek. Lantas menyalahkan takdir. Ini sungguh pekerjaan yang sia-sia. Toh, yang paling pantas disalahkan jika memang demikian adalah diri kita sendiri.

lantas bagaimana cara mengubah takdir? Tidak ada cara lain kecuali membuat diri kita pantas. Jika mau lulus ujian, maka kita harus belajar sampai kita pantas untuk lulus. Mau kaya, maka kita mesti menjadi pribadi yang pantas kaya dengan cara berusaha dan bekerja keras. Maksud saya, takdir harus dipahami sebagai sebuah efek atau kesimpulan. Jika kita melakukan hal yang baik, maka efeknya akan baik pula dan itulah takdir. Sedangkan jika kita berbuat jahat, maka efeknya akan negatif dan itu juga takdir. Intinya kembali ke diri kita masing-masing, bahwa takdir juga sangat bergantung dengan apa yang kita lakukan.
Wallau a'lam bishawab

9 Februari 2012

Download Pembahasan Soal Try Out Akbar KKMB UNHAS

Pembahasan soal Try Out Akbar Kerukunan Keluarga Mahasiswa Bulukumba (KKMB) Komisariat UNHAS. Bisa di download di sini