15 Mei 2009

Amin Rais Kecewa dengan SBY

Liputan6.com, Jakarta: Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais kecewa dengan rencana penunjukan Gubernur Bank Indonesia Boediono sebagai calon wakil presiden pendamping Susilo Bambang Yudhoyono. Pernyataan itu disampaikan Amien usai menggelar pertemuan dengan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN DKI Jakarta, Rabu (13/5).

Menurut Amien, penunjukan Boediono, sosok dari luar partai politik, bisa membahayakan posisi pemerintahan SBY di Parlemen. Amien memprediksi gelombang penolakan terhadap Boediono akan terus bermunculan dalam beberapa hari ke depan.

Meski begitu, PAN masih akan menunggu pengumuman secara resmi penunjukan Boediono sebagai cawapres. PAN berharap SBY mengubah rencananya. Namun jika SBY tetap memilih Boediono, PAN bisa menempuh opsi keluar dari koalisi bersama Demokrat. Rencananya SBY mengumumkan nama cawapres pendampingnya pada 15 Mei nanti [baca: Hampir Pasti SBY Pilih Boediono].

Menyikapi rencana penujukan Boediono, para pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tadi malam juga menggelar rapat internal di Jakarta. Kendati nama Boediono belum diumumkan secara resmi, PKS menilai pilihan SBY tak sesuai dengan masukan partai yang menghendaki kombinasi capres-cawapres dari kalangan nasionalis-religius.

Presiden PKS Tifatul Sembiring kembali menyayangkan buruknya komunikasi politik Demokrat terkait rencana penunjukan Boediono. Tifatul mengaku hanya menerima pesan melalui pesan singkat (SMS) dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang membenarkan pilihannya kepada Boediono. Meski kecewa, PKS belum menentukan sikap tetap tidaknya berkoalisi bersama Demokrat.

Berbeda dengan PKS dan PAN. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) justru mendukung pilihan SBY menunjuk Boediono sebagai cawapres pada pilpres 2009. Keputusan mendukung duet SBY-Boediono diambil PKB setelah disetujui 23 DPW dalam rapat konsultasi hari ini.

PKB menilai Boediono dianggap memenuhi kriteria sesuai yang diinginkan SBY. Terlebih sebagai teknokrat Boediono bisa mendinginkan peserta koalisi yang kebanyakan dari unsur parpol. Terkait dengan itu PKB juga mengajak parpol peserta koalisi, seperti PKS, PPP, dan PAN bersama-sama mendukung pasangan SBY-Boediono.

Keputusan tersebut tidak dipermasalahkan akan melanggar mandat rapat pimpinan nasional yang menginginkan Muhaimin Iskandar jadi cawapres sebagai bagian dari koalisi besar.

Tidak ada komentar: