8 Juni 2009

Pagi yang Menjadi Langkah Awal

Tak seperti biasanya, pagi ini aku bangun cepat. Seolah ada yang memaksaku. Padahal, jam 02.30 aku tidur malam tadi. Di kampus pun, tidak ada aktivitas perkuliahan, karena hari ini Sabtu. Biasanya, kalau libur begini, aku bangun sekitar jam 10 pagi. Makanya, kalau bangun cepat, berarti ada kelainan pada diriku. Entahlah.
Beberapa minggu terakhir, aku melalui hari-hari yang berat. Bukan karena tekanan dari luar, tapi seakan-akan berasal dari diriku sendiri dan ini sungguh berat. Kembali mengingatnya membuat aku merasa tidak berarti. Aku tidak tahu kenapa ini terjadi, sesuatu yang kosong ada di sana, tak bermakna dan terus mengejar. Di sudut kamar aku mulai berpikir. What happened? Kenapa aku merasa bodoh sendiri. Apakah yang kulakukan selama ini hanya omong kosong?
Oh, Tuhan ampuni jika selama ini aku khilaf. Tuhan izinkan aku harus kembali berpikir keras. Melupakan aktivitas konyol dan kembali menata masa depan. Perjalanan masih panjang. Jalan terjal masih menanti, tapi itulah seni kehidupan. Sukses adalah konsekuensi logis dan kalau pun sukses adalah sebuah keberuntungan, maka keberuntungan hanya akan dekat dengan petarung hidup sejati. Yang ingin kulakukan tidak banyak, tapi setidaknya bisa bermanfaat. Waktu akan terus berlalu, berusaha adalah pilihan. Semoga di suatu hari nanti, aku akan menjadi manusia seutuhnya.
Pagi ini akan menjadi awal dari segalanya. Amin…

Tidak ada komentar: