crop circle di Kab. Sleman, Yogyakarta |
Fenomena crop circle akhir-akhir ini menjadi pemberitaan di sejumlah media. Bagaimana tidak, crop circle yang mencul berurutan, di Bantul dan Sleman. Klaim ini kontan memicu warga untuk berbondong-bondong melihat secara langsung fenomena unik tersebut. Perdebatan pun muncul di berbagai kalangan, terutama ilmuawan. beberapa ilmuawan bahkan menuduh crop circle merupakan pemalsuan canggih. Tapi hingga kini tak ada yang mengaku sebagai pembuat crop circle yang terbentuk dalam semalam ini. Disinyalir, crop circle ada kaitannya dengan kaum pagan.
Crop circle Chilbolton, Inggris, hanya salah satu bentuk crop circle unik yang sulit dinalar manusia. Di Canada, Amerika Serikat, Australia, dan Jepang, fenomena crop circle ini juga terjadi. Citra mahkluk hidup seperti kalajengking, bunga matahari, lingkaran-lingkaran dan berbagai rangkaian gambar yang unik menunjukkan kecerdasan pembuatnya. Sayangnya muncul keraguan tentang keaslian crop circle ini, pasalnya kemunculan crop circle umumnya mucul di daerah yang mudah dibentuk, misalnya daerah pertanian.
Memang tidak semua crop circle berbentuk rumit dengan pesan rahasia seperti di Chilbolton. Crop circle yang ditemukan di Sleman dan Bantul, Yogyakarta tergolong crop circle sederhana. Besar kemungkinan hanya hasil karya iseng beberapa orang seperti kesimpulan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Menurut Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Sri Kaloka, ada sejumlah ciri jejak crop circle itu buatan manusia. Ciri itu adalah:
- Rebahan batang padi karena akibat ditekan hingga tercabut sampai ke akar-akarnya
- Pola rebahan banyak yang tidak simetris antara satu dengan lainnya
- Ditemukan lobang bekas ditancapkannya tongkat atau pipa di tengah lingkaran dan di sisi-sisi lainnya
- Di bagian tengah juga ditemukan ada jalan dan jejak manusia
- Di sekitar pola lingkaran dan pola tengah ditemukan beberapa batang padi yang tidak tertekan sampai roboh
- Tidak ditemukan adanya bekas-bekas kebakaran di sekitar lingkaran termasuk sisa pembakaran mesin
"Ini murni buatan manusia," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Sri Kaloka.
sumber: http://www.tempointeraktif.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar