Secara konsepsi, implementasi demokrasi di negara kita luar biasa. Mulai dari orpol sampai pada mekanisme suksesi, semua tertata rapi. Setidaknya itulah yang saya lihat. Pertanyaan besar kemudian muncul, kenapa indonesia masih saja "miskin"? Patut dicermati, mengingat negara maju saat ini juga menganut sistem yang sama, demokrasi. Bahkan negara kita sebenarnya lebih demokratis dibanding Amerika. "Miskin"nya indonesia tentu bukan kebetulan, terlalu tua, 65 tahun bung!
Menurut analisis subjektif penulis, hal fatal yang terjadi adalah, kekalahan kita melawan lupa. Ingatan kita tidak cukup kuat (atau pura pura lupa) tentang kebobrokan masa lalu, masa otoritarian yang kelam. Meminjam istilah Milan Khandera, sukses demokratisasi butuh kemenangan melawan lupa. Mengapa perkelahian melawan lupa di butuhkan? Cukup sederhana, bandit masa lalu pasti akan kembali. Mereka akan berbondong bondong kembali pada tampuk kekuasaan. Karena fasilitas dan kemudahan akan merek dapatkan di kekuasaan. Fenomena inilah yang muncul di Indonesia...
Tugas kita tidak berat, hanya perlu mengingat "wajah" para bandit itu. Menghajar masa lalu yang kelam dan mengambil yang elok untuk dijadikan inspirasi ke depan. Semoga kita tidak lupa (lagi)...Wallahu 'alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar